Panduan Terbaik Untuk Therapy Sensori Integratif Anak Autis



Seperti yang sudah dibahas, ini bisa terjadi akibat kondisi fisik dan indranya yang terlalu sensitif terhadap suara cahaya dan sentuhan.

Yang pertama kita akan membahas mengenai apa itu terapi wicara untuk anak autis? Terapi wicara adalah terapi yang dilakukan untuk membantu anak autis supaya mereka bisa berbicara dan juga bisa menyampaikan apa yang mereka maksud. Terapi wicara mencoba membantu anak untuk belajar berkomunikasi dengan baik sehingga orang lain ataupun dirinya sendiri bisa mengerti apa yang dimaksud ketika saling berkomunikasi.

Banyak penelitian yang telah membuktikan efek positif dari hubungan manusia dengan hewan dalam mengatasi berbagai gangguan fisik maupun psychological. Terapi dengan bantuan hewan terlatih, seperti lumba-lumba, diketahui dapat meningkatan kemampuan fisik, interaksi sosial, suasana hati, dan kesehatan secara keseluruhan pada penderita gangguan perkembangan seperti autisme. Ini menjadi salah satu terapi agar anak autis bisa hidup dan berinteraksi layaknya orang kebanyakan.

Salah satu tujuan utama dari terapi okupasi untuk anak autis adalah membantu Si Kecil menguasai berbagai keterampilan hidup dasar, seperti memakai baju, makan dengan sendok garpu, menyisir rambut, dan menulis.

Jika anak mengikuti terapi perilaku ini tentu saja ia harus mendapatkan dukungan dari beberapa pihak. Tidak hanya dari sang terapis saja, orang tua dan lingkungan sekitarnya harus menciptakan kondisi yang baik untuknya. Dengan begitu dia bisa berkembang dengan baik dan cepat untuk berubah.

Masih ingat entah bulan keberapa saya pernah menangis saat menunggui Rashif sesi terapi di Terapi Anak Autis KIDABA. Saya menangis karena mendadak saya harus menyiapkan uang sekitar Rp three,5 juta untuk menebus obat dan suplemen Rashif.

Beberapa ahli menyarankan jika terapi perilaku ini sebaiknya dilakukan sejak anak masih kecil sehingga anak akan mudah memahami dan tidak sulit untuk mengubah karakternya.

Tujuan dari terapi perilaku sendiri adalah mengubah perilaku sang anak supaya bisa sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat setempat. (baca: cara mengatasi anak autis ringan – Cara mendidik anak hiperakif)

Di sinilah terapis membantu anak agar mereka mau mengubah pola pikir dan perilaku tersebut dengan mengubah anggapan tugas sekolah itu menyenangkan.

Mereka membutuhkan bantuan untuk mengasah kemampuan untuk beinteraksi atau berkomunikasi, caranya berhubungan atau kenalan dengan orang baru dan mengenal tempat bermain.

Berbagai kegiatan yang diasah dalam pelatihan ini adalah bekerja sama dalam tim, menjawab dan mengajukan pertanyaan, melakukan kontak mata, memahami bahasa tubuh, hingga mencari penyelesaian masalah bersama dengan orang lain.

Keterbatasan dana membuat saya tidak bisa menjalankan seluruh pemeriksaan di atas untuk Rashif. Untungnya Rashif masih berusia dini, eighteen bulan ketika pertama kali diberikan terapi, sehingga gangguannya belum terlalu masif.

Nantinya, semakin banyak kemampuan baru yang anak pelajari, maka akan semakin lengkap kemampuannya untuk berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

Terapi ABA itu sendiri berangkat dari teori pembelajaran yang berasal dari bidang psikologi perilaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *